Skip to main content

COVID'19 PERTANDA KEDATANGAN TUHAN?



Foto Ilustrasi

Kita harus berdoa. Karena: "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya", baca Yakobus 5:16.


Allah membuka "tirai" kemanusiaan kita bahwa hidup dalam dosa hanya akan mengarahkan manusia dan semesta pada penderitaan.



SPIRITUAL - Bagaimana bisa Allah yang penuh kasih dan berkuasa membiarkan virus ganas seperti COVID -19 menguasai bumi? Tidak dapatkah Tuhan turun tangan untuk menciptakan dunia tanpa penyakit dan penderitaan? Tidak bisakah Dia menghilangkan rasa sakit dan air mata yang dialami manusia saat ini?

Pertanyaan tentang semua kenyataan itu merupakan logika yang paling sulit untuk dipahami, bila kita dihadapkan pada kenyataan haru-pikuk seperti sekarang ini. Untuk memahami topik ini, saya mengajak Anda, kita sama-sama melihat rencana Tuhan secara keseluruhan (holistik).

Pertama-tama, Tuhan menciptakan dunia tanpa penderitaan. Ini adalah surga dan bumi, sebelum kejatuhan. Semua malaikat dan segala sesuatu yang telah diciptakan hidup selaras dengan Tuhan. Ada kedamaian; sukacita; dan kesempurnaan. Semuanya ada dan berjalan seperti yang Tuhan inginkan dan begitu indah adanya.

Namun, Setan, salah satu malaikat, memilih untuk menentangnya dan membuat caranya sendiri. Dia meninggikan diri dan membayangkan bahwa dia bisa setara atau lebih baik daripada Tuhan. Ini adalah dosa pertama, yang menyebabkan pemisahan antara Allah dan Setan. Jalan Setan keluar dari berkat Tuhan dan karena itu Tuhan mengutuknya.

Ciptaan Tuhan itu sempurna. Adam dan Hawa, bangsa pertama, menerima kehendak bebas, tetapi mereka murni. Karena itu mereka memiliki kontak langsung dan hidup harmonis dalam persekutuan dengan Allah. Setan penuh dengan kejahatan dan iri hati. Karena itu dia ingin menghancurkan harmoni ini. Menurut pendapatnya, jika diberi pilihan, orang lebih suka berbuat dosa daripada menaati Allah. Tuhan bisa saja diam, atau bahkan secara paksa mengubah pikirannya. Tetapi Dia memiliki banyak rasa hormat terhadap kehendak bebas anak-anak-Nya. Bahkan kehendak bebas siapa pun yang memilih untuk tidak taat. Jadi, alih-alih memaksa Setan untuk kembali ke cahaya, Tuhan perlu membuktikan bahwa jalan menuju dosa hanya akan mengarah pada penderitaan.

Karena itu, ketika Tuhan menciptakan bumi, Dia ingin menjadikannya sebagai "taman" kedamaian dan keharmonisan surga. Namun, Setan diizinkan masuk ke dalam taman itu, dan dia mencobai penghuni taman tersebut yaitu Hawa. Ketika Setan menawarkan Hawa pilihan untuk mengikuti jalan Allah atau jalan dosa, Allah berharap bahwa Hawa akan memilih jalan-Nya. Semua yang Tuhan inginkan adalah agar manusia bahagia dan Dia tahu bahwa satu-satunya cara bagi mereka untuk taat. Sayangnya, Hawa (si wanita) memilih untuk mempercayai jalan Setan, jalan kutukan. Bahkan dia meyakinkan sahabatnya yaitu Adam (si pria) untuk melakukan hal yang sama. Namun, karena rasa hormat Allah yang begitu besar terhadap kehendak bebas keduanya (manusia), maka Allah harus mundur dan membiarkan Adam dan Hawa menuai konsekuensi dari tindakan mereka.

Berawal dari sanalah, semua penderitaan, semua rasa sakit, dan setiap tetes air mata yang telah ditumpahkan di bumi adalah akibat dosa langsung atau tidak langsung dari ketidak-setiaan manusia. Bahkan bencana alam terjadi karena dunia telah dikutuk. Dosa mencemari segalanya, baca Rom 8: 20-21. Dan kondisi itu semakin memburuk dari waktu ke waktu. Ketika seseorang berdosa, ia menuai penderitaan, orang-orang di sekitarnya menderita, negeri mereka juga terpapar penderitaan. Penyebab keadaan ini bukan Tuhan yang penuh dendam yang melempar hukuman ke bumi. Melainkan hasil alami dari hukum yang telah dibuat Allah jauh sebelum Dia menciptakan bumi. Dia tahu bahwa dosa membawa penderitaan. Itulah sebabnya Allah berusaha untuk menjaga kita, dengan menempatkan malaikat pelindung, agar kita tidak jatuh ke dalam dosa.

Jadi, Tuhan dapat campur tangan kapan saja dan menghentikan penderitaan. Dia bisa memegang tangan Anda dan tangan saya untuk menyelamatkan kita dari bencana dan penderitaan apa pun. Karena Dia kuat, dan lagi berkuasa. Tetapi jika Dia melakukannya, dia tidak akan pernah dapat membuktikan tanpa keraguan bahwa Setan salah. Dosa menyebabkan penderitaan. Tuhan tahu itu. Sekarang, Dia ingin membuktikannya kepada seluruh ciptaan-Nya.

Nah, niat Tuhan bersama kita bukan hanya untuk membuktikan bahwa dosa membawa penderitaan. Yang lebih penting di sini adalah membuktikan bahwa hidup tanpa dosa membawa sukacita, kedamaian, dan keharmonisan, Ef. 3: 8-11.

Kondisi ini merupakan ringkasan dari rencana Allah dengan manusia, dan pukulan terakhir untuk memberantas Setan. Yaitu, dengan mengirimkan Putra-Nya sendiri, Yesus, ke bumi sebagai manusia, Allah dapat membuktikan sekali lagi dan untuk semua bahwa sangat mungkin untuk mengalahkan Setan dan tipuannya. Sebagai manusia, Yesus dicobai dalam setiap cara kita, tetapi dalam semua keadaan dia memilih untuk melakukan kehendak Bapa-Nya daripada kehendak-Nya sendiri, sehingga Dia tidak pernah melakukan dosa, Hebr 4:15; 5: 7-9. Sudah selesai, ”Ketika Yesus disalibkan dan menangis, kemenangan itu sempurna. Setan tidak pernah mampu mengendalikan roh Yesus, yang dapat kembali kepada Allah dengan sempurna dan penuh dengan sifat keilahian-Nya.

Tapi semua itu tidak berhenti di situ. Yesus terus melakukan pekerjaan ini, melalui kehadiran-Nya dalam Gereja. Sehingga Dia dapat menunjukkan jalan kesempurnaan itu kepada saudara-saudara-Nya, yakni kita. Oleh sebab itu, Allah membentuk pengantin perempuan bagi Yesus Kristus, yang akan menunjukkan, melalui kehidupan yang murni dan suci seperti yang diakukan-Nya. Bahwa kemenangan atas dosa membawa sukacita, kedamaian sejati dan abadi. Itulah Gereja, yang dengan hikmat Allah yang berlipat ganda akan dinyatakan kepada semua ciptaan-Nya.

Jadi semua penderitaan yang akan dialami oleh GerejaNya; yang dialami seseorang di bumi tidak sebanding dengan besar dan jumlah dosa yang telah mereka perbuat. Namun, para murid Yesus Kristus, para hamba Tuhan, tahu bagaimana menggunakan penderitaan ini untuk menyucikan diri mereka.

Dalam 1 Petrus 4: 1 dikatakan: "Karena itu, sejak Kristus menderita untuk kita di dalam daging, bekali dirimu dengan pemikiran yang sama, karena dia yang menderita dalam daging telah berhenti dari dosa." Penderitaan fisik itu sendiri, tentu saja, tidak mengakhiri dosa. Sebaliknya, ketika orang mengalami rasa sakit, kehilangan dan tragedi, dosa di dalam diri mereka memanifestasikan dirinya dan mereka tergoda untuk marah, protes, dan berkecil hati, tanpa harapan. Tetapi seorang murid melakukan apa yang dilakukan oleh Gurunya, yakni menyangkal diri mereka untuk mematikan kcederungan dosanya. Hal inilah yang disebut "penderitaan dalam daging", karena menyangkal daging untuk memenuhi keinginan Anda sama dengan menyangkal keinginan diri Anda, dan hal itu menyakitkan. Inilah yang Yesus lakukan ketika Dia ada di bumi, dan itulah kehendak Tuhan bagi kita. Namun, hasilnya bahwa dosa diatasi, dan digantikan oleh kebajikan demi mencapai kesucian hidup.

Ketika orang secara sadar memilih untuk menderita dalam daging, alih-alih berdosa dan menderita akibatnya, maka Allah akhirnya dapat mengatakan kepada Setan, “Lihat, jalanmu tidak berhasil. Karena dosa hanya mengarahkan para sahabat-Ku pada penderitaan. Sehingga mereka akan memilih jalan, Guru-nya. Mereka memilih untuk tidak berbuat dosa. Jadi sudah terbukti berulang kali, bahwa Anda tidak punya tempat untuk menetap".

Kita dapat membayangkan murka Allah atas Setan, jadi ketika Dia sendiri kembali setelah ribuan tahun, waktu untuk penghakiman akhirnya tiba. Setelah Setan memaksa tangan Tuhan, Dia harus menyaksikan ciptaan-Nya menderita tahun demi tahun, abad demi abad. Bagaimana kita dapat menenunggu dengan sabar untuk berbalik kepada-Nya dan patuh pada kehendak-Nya, sehingga Ia dapat menghapus dosa-dosa kita dalam jangka waktu yang panjang itu?

Waktu untuk perdamaian akan tiba. Setelah semua dikatakan dan dilakukan, Setan akan dilemparkan ke lautan api dan semua penderitaan, semua rasa sakit, semua kesengsaraan akan hilang selamanya.

Kapan? Jika kita patuh pada kehendak Allah, alih-alih kehendak kita yang ternoda oleh dosa, kita harus berada di pihak Allah dan membantu dalam merealisasikan rencana-Nya. Semakin kita memilih untuk hidup dalam ketaatan kepada Allah di bumi ini, semakin cepat Hari Penghakiman akan datang. Semakin banyak orang memilih untuk menderita dalam daging (mengutuk dosa mereka sampai mati) dan tidak menuruti nafsu dan keinginan berdosa dalam diri mereka, semakin cepat Yesus akan kembali dan mengakhiri semua penderitaan.

Kenyataan pahit saat ini, sulit bagi kita semua untuk duduk dan menyaksikan penderitaan dan kematian saudara-saudara kita; keluarga kita akibat COVID-19 yang terus menyebar-luas ke seluruh dunia dan kita tidak tahu lagi apa yang mesti kita lakukan, selain menangis dalam kepasrahan. Tetapi, ingat akan hal ini! Orang-orang yang setia kepada Tuhan memiliki kekuatan dan tanggung jawab besar untuk meringankan penderitaan sesamanya dan menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik, damai dan berharapan untuk bertahan hidup. Jadi, aksi konkret apa yang mesti kita buat?

COVID-19, sedang mengajar kita bagaiman kita bisa menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita sambil berjuang untuk menyangkal dosa yang begitu menggoda; menyebabkan perselisihan dan ketidakbahagiaan. Ketika kita melawan kecenderungan kita untuk tidak menghakimi saudara-saudara kita yang terindikasi COVID -19, kita telah membunuh dosa, dan kembali bersimpati dengan mereka yang menderita. Ketika kita tergoda untuk mementingkan diri sendiri, kita dapat mempraktikkan kemurahan hati. Ketika kita melihat ketidakadilan, kekejaman, dan kematian, kita harus berani menyuarakan keadilan, solidaritas dan harapan untuk hidup harus makin besar.

Kita juga harus berdoa. Karena: "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya", baca Yakobus 5:16. Maka doa orang beriman, mengandalkan Tuhan semata, adalah senjata yang luar biasa untuk melawan segala kekuatan kegelapan dunia ini. Jika kita yakin bahwa kita hidup dalam keadilan, maka doa kita memiliki kekuatan untuk membantu. Kita dapat berdoa untuk belas kasihan; untuk yang miskin; untuk yang membutuhkan; untuk para pemimpin dunia dan pemerintah; berdoa untuk kesembuhan saudara-saudara kita dan berdoa untuk mengusir COVID-19 dari muka bumi, maka berkat dan cahaya itu akan datang ke dalam diri kita, keluarga dan dunia kita. Karena Tuhan tentu akan mendengarkan doa orang-orang yang sungguh ingin bertobat untuk kembali kepada Kebenaran, yakni Allah sendiri.

Dan semakin lama kita hidup dalam kebenaran, semakin kita menghukum dosa kita sampai mati; semakin kita berjuang melawan kegelapan, semakin cepat hari penghakiman akan datang.Maka semua dosa dan penderitaan akan berakhir untuk selamanya, baca 2 Petrus 3: 11-12.

Bahwa Hari Kedatangan Tuhan akan segera tiba, hari dimana Yesus akan kembali untuk mencari para pengantin-Nya, yang siap, bersih dan tanpa cela untuk masuk ke pesta perjamuan-Nya.

Dan kemudian muncul grand final-nya. Siapakah dia? Setan akan diikat dan dibuang ke dalam lautan api untuk selamanya, Wahyu 20:10. Tidak akan pernah lagi ia bisa merayu orang untuk pergi ke jalannya dan menyebabkan kesengsaraan dan penderitaan. Kemudian, Tuhan pada akhirnya akan dapat menciptakan surga baru dan bumi baru dalam kedamaian dan kegembiraan yang sempurna dan harmonis untuk selamanya. Tidak ada teriakan, tidak ada air mata, tidak ada kesedihan. Tidak ada pencobaan, tidak ada dosa, tidak ada perselisihan, konflik, atau ketidaktaatan. Melainkan kita akan hidup bersama dengan Bapa, Putera dan Roh Kudus bersama para orang kudus dalam kemuliaan.

Dalam masa-masa penantian itu, banyak tanda akan mendahului untuk mempertegas bahwa kita harus siap-selalu untuk menyambut kedatangan Tuhan itu. Apakah COVID-19 menjadi salah satu pertanda akan kedatangan Tuhan itu?

Kembali ke jalan Tuhan adalah pilihan; percaya atau tidak juga merupakan keputusan dan pilihan pribadi. Namun kematian merupakan sebuah akhir yang pasti, bahwa siapapun, entah miskin atau kaya; entah bodoh atau pintar, kita semua akan menuju ke sana. Kapan? Dia akan datang seperti pencuri, bisa di siang hari atau di malam hari. Pemilik rumah dituntut untuk selalu waspada.

Baca dan bagikan artikel ini kepada semua sahabat dan orang-orang yang Anda sayang. Maka kebaikan Anda ini akan dimuliakan Tuhan. Karena Anda telah memutuskan untuk menjadi lilin kecil bagi sesama dan dunia.

Disarikan dari berbagai sumber

By Guilherme C. Barros




Pax et Bonum!





Comments

Popular posts from this blog

NOVENA AVE MARIA TOLU

Hakneak, hahú loke Novena ne’e ho: Kredo no Ami Aman ida (Hato’o ita nia pedidu............) Nain feto Maria, Virjen kbi’it-nain, ba ita buat hotu bele deit. Tanba kbi’it ne’ebé Nai Maromak Kbi’it-Nain haraik ba ita. Ho laran no fiar metin, hau husu ita nia tulun iha susar ida ne’e, Inan keta hosik hau mesak. Tanba hau fiar tebtebes katak, Inan sei tulun duni hau. Maski iha susar laran ne’ebé difísil, ne’ebé la iha ona esperansa, ita nafatin sai hau nia mediadora ba ita nia Oan Mane, Jezus Kristu. Tanba Maromak nia Majestade, hau nia hakru’uk ba ita no mós ba hau nia klamar nia salvasaun sei aumenta wain-hira Inan Santa simu hotu hau nia pedidu ne’e. Tanba nia, wain-hira hau nia pedidu ne’e sai lolos duni tuir ita nia Oan Mane nia hakaran, ho laran hau husu, oh Inan Santa Maria, hato’o hela ba, hau nia pedidu hirak ne’e hotu ba ita nia Oan Mane, Kristu Jezus, ne’ebé sei la dudu ses ita hosi Nia Futar-Oin. Hau nia esperansa boot tebetebes ba ita. Tanba kbi’it ne’ebé la i...

OIN-SA HAHÍ NAIN FETO MARIA

- SAUDASAUN BA VIRJEN SANTA MARIA (SVSM) -                                   (Hahí Inan   Virjen Maria) TEISTU 1 Salve, Inan santa Liurai-Feto, Maromak Nia Inan Santa, Maria, virjen nebé hanesan no tanba Igreja. 2 Aman Santu Liu iha lalehan hili nia, no hasanta nia hamutuk ho Nia Oan Mane Santu Tebes no Espíritu Santu Masolok.        3 Iha ita-an hori-otas no tó oras ne’e nakonu ho grasa wain-basuk no buat kdiak tomak. 4 Salve, Maromak Nia hela fatin! Salve, Maromak Nia tabernákulu! Salve, Maromak Nia uma! 5 Salve, Maromak Nia hatais! Salve, Maromak Nia inan! 6 No imi, virtudi santa sira hotu, nebé tanba grasa no Espíritu Santu nia-roman tun ba ema fiar nain sira nia fuan-laran, hodi halo sira nebé fiar-la metin sai fiar-metin ba Maromak.   KOMENTÁRIU ...

NOVENA LORON 9 BA SAUN FRANSISKU HOSI ASSIS

                                      H U SU SAUN FRANSISKU HUSI ASSIS NIA TULUN *(Hahu novena ne’e ho halo konfisaun pesoál uluk ba nai-lulik ne'ebé besik ita nia parókia)             Saun Fransisku ne'ebé ami hadomi, uluk ita moris a'at hanesan bandidu no goza ita nia moris tun-sa'e. Maibé, ita bo'ot bele konverte, hahú moris foun ho haraik-an, simples no moris ki'ak tanba Jezus Kristu. Ita nia domin ba Jezus Krusifikadu nebé kle'an no lakan makás, halo Jezus ne’e fó Nia Kanek Lima ba ita nu'udar sinál ita bo'ot nia unifikasaun ho Kristu.              Iha sékulu ida hanesan oras ne’e, ema fó valor liu ba moris edonista, egoista, individualista no materialista, ne’e mak halo ami presiza tebetebes ita bo'ot nia sigredu ne'ebé dada ema feto no mane wain hodi moris tuir i...