Skip to main content

MGR. IGNASIUS SUHARYO, KARDINAL INDONESIA



VATICAN CITY - Paus Fransiskus menunjuk tiga belas Kardinal Katolik baru per 1 September 2019. Para uskup yang ditunjuk untuk menduduki posisi tersebut satu dari Indonesia, yakni Mgr. Ig. Suharyo, Uskup aktual keuskupan Agung Jakarta, untuk menjadi bagian dari Badan Prelatus Gereja yang paling elit.

Dalam pengumuman yang mengejutkan di akhir doa Angelus (doa Malaikat) kepada kerumunan orang di Lapangan Santo Petrus, Paus mengatakan akan menempatkan Para Kardinal baru selama konsistorinya di Vatikan.


Nama Para Kardinal yang lain adalah Uskup Juan Garcia Rodriguez, dari keuskupan Agung Kuba, Havana; Archbishop Fridolin Besungu, dari Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, Afrika; Uskup Cristobal Lopez Romero dari keuskupan Agung Maroko ; Uskup Alvaro Ramazzini Imeri, dari keuskupan Guatemala.

Dua pejabat Vatikan lainnya juga diangkat, yakni: Uskup Agung Spanyol Miguel Ayuso Guixot, yang telah memimpin Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Agama sejak Mei; dan Uskup José Tolentino Calaça de Mendonça, dari Portugal, yang telah menjadi Pengarsip dan Pustakawan Gereja Roma Suci sejak September 2018.

Sepuluh dari 13 kardinal yang diangkat oleh paus berusia di bawah 80 tahun. Mereka akan bergabung dengan jajaran pemilih kardinal, atau mereka yang ditugaskan berkumpul dalam konklaf untuk memilih seorang Kardinal untuk menjadi Paus baru, setelah kematian atau pengunduran diri Paus aktual.

Upacara 5 Oktober, nanti, akan menjadi konsistori keenam bagi Paus Fransiskus untuk menempatkan Kardinal baru sejak pemilihannya sebagai paus pada bulan Maret 2013. Sebelumnya, Paus Fransiskus memilih beberapa kardinal baru pada Juni 2018.

Penempatan sepuluh pemilih kardinal baru akan melengkapi jumlah total kardinal paling sedikit di atas batas 120 yang ditetapkan oleh Paus Paulus VI. Pada 5 Oktober, akan ada 128 pemilih. Jumlah itu akan turun menjadi 124 pada 15 Oktober, karena empat kardinal sedang memasuki usia yang ke 80.

Dua pemilih utama lainnya yang disebutkan oleh Paus Fransiskus per 1 September adalah Uskup Agung Luksemburg Jean-Claude Hollerich, yang saat ini menduduki kursi Presiden Komisi Konferensi Para Uskup Uni Eropa; dan Uskup Agung Matteo Zuppi, dari Bologna, Italia.

Di antara tiga kardinal baru di atas usia 80 adalah Uskup Agung Inggris Michael Fitzgerald, mantan kepala Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Agama. Fitzgerald, seorang pakar hubungan Kristen-Muslim yang terkenal, sebelumnya bertugas di Mesir sebagai Duta Besar Vatikan, pada masa Paus Benediktus XVI.

Dua kardinal non-pemilih baru lainnya adalah pensiunan Uskup Agung Lithuania Sigitas Tamkevičius dan pensiunan Uskup Eugenio dal Corso, dari Angola, Afrika.


Di antara para Kardinal terpilih, Paus Fransiskus akan menempatkan beberapa Kardinal untuk menangani masalah yang berhubungan dengan tatanan agama. Anggota sidang tersebut adalah, tiga Jesuit, Misionaris Afrika, Misionaris Comboni, Salesian Don Bosco, seorang Fransiskan Kapusin, dan Hamba Miskin Penyelamat Ilahi.

Pengumuman Paus tentang para kardinal baru dimulai dengan nada yang mengawatirkan, kemudian berubah menjadi agak lucu. Biasanya Paus Fransisku muncul di jendela di Istana Apostolik di atas Lapangan Santo Petrus tepat tengah hari untuk memimpin doa Angelus pada hari Minggu. Namun, pada 1 September 2019, Paus terlambat delapan menit.

Kepada keumunan umat yang sedang menunggu, Paus Franskus meminta maaf pada awal pidatonya, Paus menjelaskan: "Saya tiba-tiba terkunci di dalam lift di Wisma Santa Marta Vatikan, tempat saya tinggal, selama 25 menit. Syukur kepada Tuhan, petugas pemadam kebakaran datang", katanya. Kemudian Paus meminta umat yang hadir di alun-alun untuk mendoakan para pekerja yang bertugas di Vatikan.



**Dikutip dari berbagai sumber.


Foto: CNR.


(Gcb)

Comments

Popular posts from this blog

WANITA MUSLIM SEMBUH SETELAH MELIHAT YESUS

"Saya tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya". Seydath (nama fiktif untuk alasan keamanan) tumbuh di sebuah keluarga Muslim miskin di Asia Tengah, yang sering mengalami pelecehan dari ayah tirinya. Pada usia 13, ia diperkenalkan pada seorang Arab tua yang memiliki banyak kekayaan di Timur Tengah. Bahkan dengan enggan, dia dibebaskan untuk menikahi pria itu dan menjadi istri kelimanya, meskipun dia lebih muda dari cucunya. Empat tahun kemudian orang tua itu meninggal dan Seydath dipaksa menjadi pelayan istri-istri lain dan anak-anak mereka. Seiring berlalunya tahun, ia mengalami situasi yang paling sulit dalam kondisi hidupnya. Pada usia 40, Seydath mengalami sakit punggung yang parah dan harus meminta bantuan di rumah sakit setempat. Namun, alasan rasa sakitnya lebih parah dari yang diperkirakan - dia didiagnosis menderita kanker tulang stadium akhir. Seydath harus dirawat di rumah sakit segera, tanpa dukungan dari anggota keluarganya. Selain sakit fisik, ia menjadi...

SAUN FRANSISKU ASSIS NIA KARTA DA’RUA BA SARANI SIRA

TEISTU             Iha Nai nia naran, Aman, no Oan, no Espíritu Santu. Amen.                 1 Ba kristaun hotu, relijiozu sira, kléru sira, no leigu hotu, feto no mane, ba hotu-hotu nebé hela iha mundu ne’e, maun Fransisku, atan no imi nia servinain, ható respeitu no hakrúk, dame nebé lós husi lalehan no karidadi nebé ho laran-mós iha Nai. 2 Tanba hau ne’e ema hotu nia atan, ne’e duni hau iha obrigasaun serví sira no ható hau nia Nai nia liafuan nebé morin-wain ba ema hotu. 3 Maibé, hau mesak labele vizita ema ida-ida tanba hau nia isin fraku no moras. Tanba ne’e, wainhira tetu tiha buat sira ne’e hotu, hau disidi hodi hakerek karta ne’e no menzajeiru haklaken ba imi, ita Nai Jezus Kristu nia liafuan, nebé nudar Aman nia liafuan, no Espíritu Santu nia liafuan. Liafuan ne’e mak espíritu no moris (Ju 6, 64).        ...

NOVENA AVE MARIA TOLU

Hakneak, hahú loke Novena ne’e ho: Kredo no Ami Aman ida (Hato’o ita nia pedidu............) Nain feto Maria, Virjen kbi’it-nain, ba ita buat hotu bele deit. Tanba kbi’it ne’ebé Nai Maromak Kbi’it-Nain haraik ba ita. Ho laran no fiar metin, hau husu ita nia tulun iha susar ida ne’e, Inan keta hosik hau mesak. Tanba hau fiar tebtebes katak, Inan sei tulun duni hau. Maski iha susar laran ne’ebé difísil, ne’ebé la iha ona esperansa, ita nafatin sai hau nia mediadora ba ita nia Oan Mane, Jezus Kristu. Tanba Maromak nia Majestade, hau nia hakru’uk ba ita no mós ba hau nia klamar nia salvasaun sei aumenta wain-hira Inan Santa simu hotu hau nia pedidu ne’e. Tanba nia, wain-hira hau nia pedidu ne’e sai lolos duni tuir ita nia Oan Mane nia hakaran, ho laran hau husu, oh Inan Santa Maria, hato’o hela ba, hau nia pedidu hirak ne’e hotu ba ita nia Oan Mane, Kristu Jezus, ne’ebé sei la dudu ses ita hosi Nia Futar-Oin. Hau nia esperansa boot tebetebes ba ita. Tanba kbi’it ne’ebé la i...