ROMA, TIMOR NOW HATENE - Vladimir Putin mendarat di Roma pada hari Kamis (4/7) untuk pembicaraan kilat dengan Paus Fransiskus dan pemerintah Italia tentang Ukraina dan mengurangi sanksi anti-Rusia.
Putin tiba di Roma satu hari sebelum para pemimpin agama Ukraina dijadwalkan akan membahas krisis negara mereka dengan kepala Gereja Katolik, Paus Fransiskus.
Menurut Kremlin, tujuan kunjungan Putin itu adalah untuk membahas hal bagaimana "melestarikan situs suci Kristen di Suriah" serta "penghapusan cepat sanksi anti-Rusia yang dikeluarkan oleh AS dan Uni Eropa".
Kunjungan Presiden Putin juga mencakup pembicaraannya dengan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte, dan teman lamanya serta mantan pemimpin Italia Silvio Berlusconi.
Kunjungan Ini adalah kunjungan ketiga kalinya Presiden Putin bertemu dengan Paus Fransiskus, di tengah spekulasi kunjungan itu merupakan awal dari perjalanan pertama seorang Paus ke Rusia.
Pusat kota Roma dijaga ketat saat pertemuan berlangsung, dan komunikasi lewat ponsel sengaja diacak dan kehadiran polisi disiagakan disetiap sudut kota. Sehingga sekitar 50 jalan di kota itu ditutup untuk lalu lintas demi keamanan.
Pertemuan Putin dengan Paus di Istana Kerasulan Vatikan lebih berfokus pada masalah sekitar ketegangan dengan Ukraina.
Ketika mereka terakhir bertemu pada 2015, Paus mendesak Putin untuk melakukan "upaya tulus dan besar" untuk mencapai perdamaian di Ukraina dan membantu mengakhiri pertempuran antara pasukan pemerintah Ukraina dan pemberontak separatis pro-Rusia.
Pada hari ini, Jumat (5/7/2019), para pemimpin Gereja Katolik Ukraina dan pejabat Vatikan memulai dua hari pertemuan untuk membahas berbagai masalah di negara bekas republik Soviet itu.
Dunia agama Ukraina menjadi tegang tahun lalu, ketika Gereja Ortodoks di negara itu, yang selama berabad-abad telah secara efektif berada di bawah kendali Gereja Ortodoks Rusia, menyatakan kemerdekaannya dan mendirikan Gereja nasional.
Rusia menentang Gereja Ortodoks Ukraina yang berstatus pemerintahan sendiri, dengan mengatakan langkah itu lebih bersifat politis daripada motif keagamaan.
Putin bersekutu dengan Gereja Ortodoks Rusia dan menuduh pemerintah di Kiev melakukan campur tangan secara mencolok dalam kehidupan Gereja Ortodoks di Ukraina.
Mengakhiri kunjungan 10 jamnya di Vatikan dan Itali, Presiden Putin dibawa berkeliling dengan limusin anti peluru buatan Rusia selama beberapa saat sebelum pertemuannya dengan koleganya, Presiden Italia Sergio Mattarella untuk mengadakan konferensi pers bersama dengan PM Conte.
Setelah disuguhi makan malam untuk menghormati kunjungannya, Presiden Putin langsung terbang kembali ke Moskow pada pukul 10 malam.
Sumber: Tulisan ini dikompilasi dari “The Sun News”.
Foto: The Sun News.
(TNH)
Comments
Post a Comment