ROMA - Berbicara dalam kunjungannya ke sebuah kota di Italia tengah yang hancur akibat gempa bumi pada tahun 2016, Paus Fransiskus pada hari Minggu mengatakan bahwa ia mengikuti dengan cermat ketegangan di Timur Tengah. Karena itu Paus mendesak kekuatan diplomasi untuk menyelesaikan "masalah kompleks" di wilayah tersebut setelah muncul serangan terhadap dua kapal tanker minyak di Teluk Oman yang menimbulkan kekawatiran masyarakat internasional.
“Saya memperbarui seruan tulus kepada komunitas internasional untuk melakukan segala upaya yang memungkinkan untuk mendukung dialog dan perdamaian,” kata Paus setelah menrayakan Ekaristi Kudus untuk beberapa ribu orang di Camerino, Italia Tengah.
Meskipun Amerika Serikat mengklaim Iran berada di belakang serangan itu, namun Teheran membantah tuduhan itu.
Setelah doa Angelus, pada Hari Minggu, Paus juga mencatat bahwa hari Kamis ditandai sebagai Hari Pengungsi Sedunia PBB, dengan mengatakan: "Hari ini mengundang semua orang untuk menunjukkan solidaritas dengan para pria, wanita dan anak-anak yang melarikan diri dari perang, penganiayaan dan pelanggaran hak-hak dasar," kata Paus, sambil mendesak Gereja dan masyarakat sipil untuk memperhatikan penderitaan para pengungsi.
Saat berada di Camerino untuk kunjungan Pastoralnya, Paus Fransiskus mengenakan helm pemadam kebakaran putih untuk mengunjungi katedral, yang rusak parah akibat gempa. Di dalam, Paus berdoa di depan patung Bunda Perawan Maria yang wajah dan tangannya rusak akibat puing-puing yang terjatuh.
Setelah itu, Paus juga mengunjungi beberapa keluarga, dan bertemu dengan anak-anak yang sedang disiapkan untuk menerima Komuni Pertama mereka, sambil mengingatkan mereka agar tidak memasuki "zona merah", yaitu kota yang dianggap masih terlalu berbahaya karena risiko keruntuhan lebih lanjut.
Camerino dan kota-kota pegunungan Italia di dekatnya dilanda dua gempa bumi pada 24 Agustus dan 30 Oktober 2016, yang menyebabkan hampir 300 orang tewas dan banyak bangunan runtuh. Gempa 6,6 Skala Richter itu merupakan gempa bumi paling dahsyat yang melanda Italia dalam 30 tahun terakhir, tidak terhitung gempa yang pernah menghancurkan La' Aquila pada tahun 2009.
Di hadapan umat yang hadir dalam doa Angelus, Paus Fransiskus mengatakan bahwa hari Minggu ini Gereja merayakan Pesta Tritunggal Mahakudus, yang bukan merupakan "teka-teki teologis" tetapi sebuah perayaan untuk merefleksikan "misteri kedekatan Tuhan" dengan umat manusia.
Tuhan, kata Paus, tidak "di atas sana, jauh dan acuh tak acuh" dengan ciptaan-Nya, tetapi Tuhan mengutus Roh-Nya untuk "memberi kekuatan dan terus-menerus perbaharui umat-Nya yang merupakan bait tinggal-Nya."
Dalam khotbahnya, Paus juga mengingatkan bahwa "hampir tiga tahun telah berlalu sejak gempa bumi melanda, karena itu ada risiko bahwa "setelah keterlibatan media dan emosi pertama, perhatian mulai kendor dan janji-janji telah dilupakan. Namun, Allah mendorong kita untuk mengingat, memperbaiki, membangun kembali, dan untuk melakukannya secara bersama, tanpa pernah melupakan mereka yang menderita. "
Menjelang akhir homilinya, Paus menghibur hati umat yang hadir dengan mengatakan: "Aku datang ke sini, hari ini, untuk dekat denganmu, dan berdoa bersamamu kepada Tuhan yang selalu mengingat kita, Tuhan Pengharapan, Tuhan yang dekat dengan kita sehingga apa yang tidak stabil di bumi tidak akan menggoyahkan kepastian yang kita pegang di dalam diri kita."
Sumber: Dikompilasi dari Crux News.
Foto: Crux News.
(Gcb)
Comments
Post a Comment